7 Impossible Days Elements

7 - Laura Siadak

Terinspirasi dari Lord of The Ring karya J.R.R. Tolkien, Seven Impossible Days turut memperkenalkan a posteriori languages, yaitu bahasa konstruksi yang diambil dari beberapa bahasa dunia.

Terdapat dua jenis bahasa artistik dalam novel ini yakni: Bahasa Zaq, bahasa kaum Zaqtar yang memiliki ciri khas pengucapan menggeram dan merupakan bahasa yang mencerminkan tinggi rendahnya status pembicara dalam kaum Zaqtar dan kuat atau lemahnya seorang Zaqtar.

Bahasa lainnya adalah rima mahluk Uhrsyhmnahri yakni bahasa indera yang telah ada sejak awal terciptanya orang-orang Yang Ditandai. Elemen bahasa lainnya adalah bahasa Latin dan Inggris kuno. Elemen sains/pseudosains yang mendominasi cerita berbasis pada astronomi dan filosofi. Terdapat juga materi dongeng umum yaitu Snow White and Seven Dwarfs.

Lanjutkan membaca “7 Impossible Days Elements”

KU TATIH MERDEKAKU

Ku-tatih-merdeka-ku

Biarlah aku menikmati medekaku
dengan peluh yang menetes
dalam cengkeraman keterbatasan
dan dalam sindiran lalulalang yang sinis

daripada membual pada sejuta kobohongan
yang dibela mati matian
pada kenikmatan jarahan terkutuk
lalu membawa kabur ke negeri orang
meninggalkan pertiwi
tergerus air matanya
bagaikan wanita miskram

ku kan kibarkan benderaku
di lapang hati
yang tak riuh dengan sorak sorai
sebab dari bangku rodaku ini
akan ku rebut pekik itu
walau harus tertatih sekalipun

bukankah negeri ini punyaku juga?

Ku tegaskan laut ku dalam penantian

Perahu-Nelayan Ah, sejenak ku tinggalan perahu ku dalam tambatan. Ku berleha sejenak memandanginya menikmati lautan. Kebiruannya meningatkanku betapa negeriku dikelilingi lautan yang maha.

Dalamnya menyimpan kehidupan yang memberiku makan sekeluarga. Darinya ku sekolahkan anak-anak hingga dirantau. Saban malam, ku harus turun melempar tali dan umpan. Saban subuh pun istriku menjemputku dengan asa yang senyum.

Tak ada alangan ketika ku terbangun paginya memandangi kembali roan mentari yang memantul dari riak ombak. Dan kembali ku kan diajak menyelami berkahnya.

Negeriku adalah negeri kepulauan. Lautan adalah hamparannya. Dengannya, aku bisa bersua dengan dunia luar. Dengan laut pula terangkai empat pulu tujuh pulau dalam jalinan siau tagulandang biaro.

Ku tegaskan kembali lautku dalam penantian. Kapan negeriku bisa benar-benar hidup darinya?

Ronny B, 28 Juni 2009

Technorati Tags: ,